Rabu, 02 Maret 2011

akhlak tercela

PERILAKU TERCELA
( DENDAM DAN MUNAFIK )

Indikator
Diharapkan siswa dapat:
1. menjelaskan pengertian dendam dan munafik,
2. membaca dan mengartikan dalil naqli tentang dendam dan munafik,
3. menjelaskan akibat negatif dari sifat dendam, dan
4. menjelaskan akibat negatif dari sifat munafik.

Manusia adalah makhluk individu sekaligus makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup tanpa berinteraksi dengan yang lain. Islam mengajarkan agar setiap mukmin menjaga keseimbangan dalam berinteraksi, baik yang bersifat habluminallah maupun hablumminanas. Islam sangat menjunjung tinggi norma-norma pergaulan, dengan cara mengembangkan sikap saling menghormati dan menghargai. Kita dilarang memiliki sifat dendam dan munafik. Karena keduanya hanya akan menimbulkan kekacauan dan memutus tali persaudaraan.
A. Dendam
1. Pengertian dan Dalil Naqli Dendam
Dendam adalah rasa marah yang tidak terlampiaskan atau tidak tersalurkan sehingga di dalam hati menjadi sifat buruk yang selalu berkeinginan membalas perbuatan orang lain. Sifat dendam dilarang dalam Islam, oleh karena itu setiap muslim harus menjauhinya.
Perhatikan Sabda Rasulullah SAW. berikut.


Artinya: "Janganlah kamu saling bermarah-marahan, jangan saling dengki, dan jangan saling tak acuh satu sama lain. Tetapi jadilah kamu semua bersaudara. Islam melarang umatnya saling bermusuhan lebih dari tiga hari." (H.R. Bukhari Muslim)


Artinya: "Orang yang paling dibenci Allah adalah orang yang menaruh dendam kesumat." (H.R. Bukhari Muslim)
Sebagai orang muslim diperintahkan agar menjadi orang yang pemaaf atas segala tindak kejahatan yang menimpa kita. Karena sifat suka memaafkan kesalahan orang lain merupakan salah satu ciri orang yang takwa. Coba perhatikan Firman Allah berikut.

Artinya : …. dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Q.S.An Nur:22)

Maupun orang lain. Oleh karena


Artinya: ".... (surga itu) disediakan bagi orang-orang yang bertakwa. (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di wakfu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya«u£ memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan." (Q.s.Ali lmran: 133-134)



Artinya: "Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh." (Q.S. Al A'raf: 199)

Dendam harus kita hindari, jangan sampai sedikit pun rasa dendam ada dalam lubuk hati kita. Hendaknya kita sebagai muslim selalu ingat dan meneladani keluhuran budi pekerti Rasulullah SAW.
Rasulullah SAW. memberikan suri tauladan kepada kita dan seluruh umat manusia pada umatnya. Beliau tidak pernah menaruh rasa dendam sedikit pun terhadap kaum Quraisy Makkah walaupun kaum Quraisy Makkah memusuhi, mengancam, bahkan akan membunuhnya. Buktinya, setelah kaum Quraisy takluk dan Makkah dikuasai kaum muslimin, Rasulullah SAW. tidak menghukum dan tidak menyakiti mereka. Bahkan Rasulullah SAW. memaafkan mereka. Rasulullah SAWtelah memberikan banyakcontoh perilaku pemaaf, sebagaimana contoh berikut.
a. Saat di Makkah, Rasulullah mengalami berbagai cobaan, tantangan, pengusiran, siksaan bahkan percobaan pembunuhan. Puncak dari perbuatan jahat orang-orang kafir itu mendorong Rasulullah dan para pengikutnya hijrah ke Madinah.
Beberapa tahun di Madinah Islam menjadi kuat dan mampu membebaskan kembali kota Makkah. Pada saat itulah sebenarnya waktu yang tepat bagi Rasulullah dan pengikutnya untuk membalas siksaan dan perlakuan jahat orang-orang kafir Quraisy dahulu. Tetapi, apakah pembalasan itu dilakukan oleh Rasulullah dan pengikutnya? Ternyata tidak, bahkan Rasulullah memasuki kota Makkah dengan muka tertunduk dan tidak ada tetesan darah sedikit pun.
Ini artinya Islam mengajarkan kepada kita untuk tidak dendam, apa pun yang telah dilakukan para musuh. Dengan demikian, kita harus menjadi orang yang pemaaf.
Ketika orang-orang Thaif tidak menerima kehadiran Rasulullah dan para pengikutnya, bahkan rombongan Rasulullah disambut dengan lemparan batu. Malaikat Jibril menawari Rasulullah untuk menghancurkan kaum itu. Namun Rasulullah mencegah, bahkan mendoakan orang Thaif itu sebagai berikut.
b.

Artinya : "Ya Allah, berikanlah petunjukatas kaumku, karena sesungguh nya mereka itu belum mengetahui."

2. Akibat Negatif dan Cara Menghindari Sifat Dendam
Akibat negatif dari sifat dendam antara lain.
a. Hilangnya ketenangan jiwa.
b. Berusaha menghindari bila bertemu dengan orang yang dibenci.
c. Selalu marah ketika orang lain menceritakan kebaikan orang yang kita dendami.
d. Membatasi pergaulan.
e. Menyesal dikemudian hari.
f. Dikucilkan oleh masyarakat.
g. Tidak disenangi oleh teman.
h. Rusaknyatalipersaudaraan.
i. Di akhirat diancam siksa.

Cara menghindari sifat dendam antara lain.
a. Menyadari bahwa sesama muslim adalah saudara.
b. Meningkatkan iman dan takwa kepada Allah SWT.
c. Orang yang menaruh dendam, hendaknya menahan diri dari sikap marah, melecehkan, dan mengejek terhadap orang yang didendami.
d. Kita hendaknya bersikap ramah, ceria, dan sopan terhadap siapa saja.
e. Kita hendaknya berusaha untuk bekerj'a sama dan memerangi hawa nafsu dari ajakan rayuan setan.
f . Orang yang didendami hendaknya melaksanakan hal-hal berikut.
1) Berbuat baik serta bersilaturahmi kepada orang yang menaruh dendam.
2) Memenuhi hak-hak orang yang menaruh dendam kepadanya, menolong, dan bersikap ramah kepada orang yang menaruh dendam.
3) Jangan menzalimi orang yang menaruh dendam kepadanya.

B. Munafik
1. Pengertian dan Dalil Naqli Munafik
Munafik berasal dari bahasa Arab artinya orang yang lahirnya berbeda dengan isi hatinya atau manis di mulut lain di hati. Menurut istilah, munafik adalah orang yang lahirnya mengaku beriman kepada Allah SWT. tetapi hatinya tidak beriman. Sikap tersebut dijelaskan dalam Firman Allah SWT. berikut.

Artinya : "Di antara manusia ada yang mengatakan, "Kami beriman kepada Allah dan hari akhir." Padahal, mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman." (Q.S. Al Baqarah: 8)

Artinya : "Mereka itu menjadikan sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Sesungguhnya amat buruklah apa yang telah mereka kerjakan." (QS. Al Munafiqun:2)

Ciri-ciri orang munafik yaitu: apabila berkata ia berdusta (tidak ada kenyataan), apabila berjanji ia mengingkari (tidak menepati), dan apabila dipercaya ia mengkhianati (tidak melaksanakan amanat yang diberikan).
Baca dan pahamilah Sabda Rasulullah SAW. yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim berikut.


Artinya : "Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga, apabila berkata ia berdusta, dan apabila berjanji ia mengingkari, dan apabila dipercaya ia berkhianat."

Hadis di atas hanya menjelaskan secara garis besar saja, namun sebenarnya masih ada ciri-ciri yang lain seperti: bermuka dua, pengecut, kikir, lari dari peperangan, penakut, dan sombong.

2. Akibat Negatif dan Cara Menghindari Sifat Munafik
Akibat negatif dari sifat munafik antara lain.
a. Orang itu tidak akan dipercaya orang lain.
Terjadi konflik dalam dirinya, sehingga tidak ada ketentraman, keraguan menghantuinya, hatinya akan mengalami sakit.
b. Orang lain terjerumus dengan ajakannya.
c. Kerugian masyarakat semakin besar, karena orang-orang munafik itu selalu menumbuhkan kerusakan.
d. Dijauhi oleh teman dan masyarakat.
e. Di akhirat akan mendapat siksa.
Cara menghindari sifat munafik antara lain.
a. Menyadari bahwa sifat munafik merupakan perbuatan tercela.
b. Menyadari bahwa sifat munafik merugikan diri sendiri dan orang lain.
c. Meningkatkan iman dan takwa kepada Allah SWT.

Begitu besar akibat yang ditimbulkan perbuatan nifak, baik mengenai diri sendiri maupun orang lain. Oleh karena itu, sudah sepantasnyalah Allah memberikan hukuman yang berat bagi mereka yang melakukan, sebagaimana dijelaskan dalam surat At Taubah ayat 68. Baca dan pahamilah Firman Allah SWT. berikut.

Artinya : "Allah mengancam orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang kafir dengan neraka jahanam. Mereka kekal di dalamnya. Cukuplah neraka itu bagi mereka, dan Allah melaknat mereka, dan bagi mereka azab yang kekal." (Q.S. At Taubah: 60)

Dalam surat An Nisa' ayat 145 juga dijelaskan tentang ancaman Allah SWT. terhadap orang munafik sebagai berikut.

Artinya: "Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka." (Q.S. An Nisa': 145)